Keberuntungan moral (bahasa Inggris: moral luck) merupakan suatu keadaan ketika agen moral dipersalahkan secara moral atau diberikan pujian karena melakukan suatu perbuatan, atau karena konsekuensi atas perbuatan itu, meskipun secara jelas perbuatan atau konsekuensi atas perbuatan itu secara signifikan berada di luar kendali agen.[1] Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Bernard Williams. Konsep ini telah dikembangkan, bersama dengan signifikansinya terhadap teori moral yang koheren, oleh Williams dan Thomas Nagel dalam esai mereka masing-masing tentang subjek tersebut.